Material kayu selalu menjadi trend di kalangan arsitek untuk desain rumah yang bernuansa tropis maupun minimalis. Kayu juga digunakan oleh desainer interior untuk membuat perabot dalam rumah.
Dibalik keindahan material tersebut, tak dapat dipungkiri bahwa kayu sangat rentan terhadap serangan rayap sehingga dapat menjadi lapuk dan rusak.
Untuk mengatasi hal ini, anda sebagai arsitek, kontraktor maupun desainer interior dapat memilih kayu-kayu yang memang tahan terhadap serangan rayap. Tetapi kayu-kayu ini memiliki harga yang cukup fantastis, sehingga harus benar-benar diperhitungkan dalam budget yang ditentukan. Jika kayu ini dirasa terlalu mahal dapat digunakan cara untuk mengakali kelemahan kayu tersebut.
Berikut merupakan jenis-jenis kayu yang tahan terhadap serangan rayap :
1. Kayu Jati
Pohon jati khususnya yang sudah berumur cukup tua, sangat terkenal akan kelebihannya yang anti rayap. Kayu ini sangat kuat sehingga sering digunakan sebagai bahan pembuatan perabot maupun pintu rumah. Jika ada perabot yang tidak menggunakan jati dapat menggunakan cara lain untuk menghindari serangan rayap.
2. Kayu Merbau
Kayu merbau dapat menjadi alternatif pengganti kayu jati karena harganya yang lebih ekonomis tetapi memiliki struktur yang cukup keras sehingga tahan dari serangan rayap. Kayu merbau dibagi menjadi 2, yaitu merbau kalimantan dan merbau papua. Kayu merbau papua tergolong lebih kuat dan memiliki harga yang lebih mahal.
3. Kayu Sengon
Kayu sengon memiliki pertumbuhan tercepat didunia dan mampu mencapai ketinggian hingga 7 m. Kayu sengon tidak sekeras kayu-kayu yang disebutkan diatas, sehingga lebih mudah lapuk dan diserang rayap, tetapi kayu ini memiliki ketahanan yang lebih baik dari kayu-kayu lain. Oleh karena itu kayu ini biasa digunakan untuk peti kemas, papan partikel, dan papan lapis.
4. Kayu Ulin
Kayu ulin atau disebut juga sebagai kayu besi berasal dari Pulau Kalimantan. Kayu ini merupakan kayu terkuat dan paling tahan terhadap rayap. Pohon Ulin memiliki tinggi hingga 35 m dan panjang batang 5-20 m, diameternya antara 60-80 cm bahkan mencapai 50 cm. Kulit pohon ulin licin dan berwarna kuning atau kelabu muda, kayu ini memiliki tekstur yang kasar bahkan sangat keras sehingga sulit dipotong. Kayu Ulin walaupun berasal dari Kalimantan, tetapi sering diekspor dan diolah di berbagai kawasan di Asia tenggara, Bangka Belitung, Sumatera, Kepulauan Sulu, Sabah, Sarawak dan Filipina. Akibat sering diekploitasi di berbagai daerah, populasi kayu ulin pun terancam punah. Saat ini kayu ulin menjadi flora yang dilindungi oleh negara.
Jika kayu biasa bermusuhan dengan air dan kelembaban, tidak dengan kayu ulin. Kayu ini akan semakin kuat jika direndam terlebih dahulu dan melalui proses pengolahan yang benar sebelum pemasangan. Dengan ini kayu ulin menjadi tidak mudah lapuk dan sangat tahan terhadap rayap. Karena teksturnya yang sangat keras, kayu Ulin biasa digunakan untuk konstruksi jembatan, bangunan yang terendam air, bantalan rel kereta api, dermaga, bahan sirap atap, panel lantai kayu dan masih banyak lagi.
KONSEP Arsitek dan Kontraktor menyediakan jasa arsitek, kontraktor dan interior, untuk info lebih lanjut dapat mengontak di +6282232744405
Commenti